Masalah Android Lemot Setelah Root

Mungkin dari sekian banyak handset android yang di ROOT, salah satu akan mengalami penurunan performa. Yaitu lemot setelah dilakukan ROOT.

Kenapa hal ini bisa terjadi ?

Banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Sebelumnya patut diketahui, tujuan melakukan ROOT adalah :

Untuk mendapatkan akses ke sistem inti android yang kita gunakan dan menghapus aplikasi bawaan yang tidak kita gunakan. Menghapus aplikasi bloatware, aplikasi sistem, dan bahkan sistem core. Kita dapat bertindak sebagai administrator tanpa dibatasi.
Kita dapat mematikan aplikasi autostart secara manual.
Semua penginstalan tidak akan terjadi tanpa persetujuan kita.

Setelah melakukan ROOT masih banyak yang perlu kita atur / terapkan di dalam sistem android. Jadi bukan setelah ROOT kemudian android kalian akan begitu saja menggunakan android lancar tanpa kendala. Tidak seperti itu.

Ini adalah contoh yang kerap terjadi bila belum melakukan ROOT.

Dan di bawah ini contoh aplikasi autostart yang dapat kita matikan dan menghapus aplikasi yang tidak berguna.

Note : Khusus untuk Android Xiaomi, sudah dilengkapi aplikasi “security” secara default. Aplikasi ini berfungi untuk mematikan aplikasi autostart.

Menghapus aplikasi bloatware dan aplikasi bawaan yang tidak penting.

Keuntungan setelah ROOT :

Dengan melakukan pembatasan pada startup tadi, maka otomatis akan menghemat daya / konsumsi baterai yang digunakan.
Dengan memblokir aplikasi terinstal otomatis, jelas akan menghindari malware masuk ke sistem Android. Dan jelas akan menghemat penggunaan data yang digunakan.
Yang terakhir adalah konsumsi RAM yang sedikit.

Harus dipahami juga ROOT menggunakan tool yang berbeda akan berbeda pula aplikasi ROOT yang kita dapatkan saat ROOT berhasil. Contohnya